Minggu, April 29, 2012

Bersih 3.0


Aksi demonstrasi. Sumber : Facebook Global bersih 3.0


Minggu pagi setelah sarapan, saya kembali membuka media sosial twitter. Salah satu berita yang berulang muncul adalah aksi demonstrasi yang dilakukan rakyat Malaysia kemarin. Peserta aksi demo menamakan dirinya sebagai Gerakan Bersih 3.0 dengan pakaian berwarna kuning yang menunjukkan kesucian perjuangan.

Gerakan sosial bersih 3.0 merupakan gerakan yang terencana dengan melibatkan kurang lebih 25.000 demonstran. Selain itu, Gerakan Bersih 3.0 didukung warga Malaysia yang berada di Eropa, Amerika dan Seluruh Asia. Jadi wajar kalau media di Indonesia dihebohkan dengan berita aksi tersebut.

Gerakan ini dipelopori oleh Ambiga Srinevasan sebagai pimpinan gerakan bersih 3.0, Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Islam Se-Malaysia dan Democratic Action Party (DAP) serta beberapa tokoh politik dan budayawan.

Aksi demonstrasi dilatarbelakangi oleh prilaku partai UMNO yang membela pejabat yang melakukan korupsi, Kenaikan harga kebutuhan pokok serta kenaikan harga properti yang membuat rakyat semakin tersiksa dalam menghadapi hidup. Selain itu, Peserta aksi menuntut perbaikan dalam proses pemilu Malaysia kedepan dengan membubarkan Komisi Pemilu sebelum pemilu ke-13 dan membuka informasi kepada media massa dan pemantau luar negeri.

Aksi damai yang dilakukan warga pada awalnya bermula damai dan kemudian berujung rusuh diberbagai tempat seperti di lapangan merdeka dan dekat stasiun kereta. Pihak kepolisian tidak segan-segan memukul mundur massa dengan tembakan gas air mata. Tindakan represif ini tidak lain untuk membubarkan protes rakyat.

Gerakan bersih 3.0 yang dilakukan kebanyakan kaum muda Malaysia setidaknya menjadi pelajaran penting bahwa penguasa yang lalim dan tidak perduli dengan suara rakyat akan mendapatkan perlawanan. Walaupun hasilnya belum jelas, namun dalam Aksi kemarin menunjukkan rakyat butuh perubahan dan penguasa harus mendengar suara rakyat.