Senin, Maret 19, 2012

aku mengenal media sosial

Sumber gambar : Wartawarga Gunadarma
Alarm berbunyi. kupegang erat-erat bantal guling, Selimut hanya menutupi pahaku sampai d leher, nampaknya tidurku semalam kebanyakan goyang yang diluar dari kesadaran. Jam menunjukkan pukul 05.30 pagi hari. Mata masih berat kebuka. Otakku berfungsi sejenak dan mengingatkan untuk tidur kembali sejam kedepan.

“Bangun, del” Kata Mama yang diam-diam memasuki kamar tidurku. Mama membelai rambutku yang acak-acakan. Aku terdiam saja. “Del, Bangun mandi dan sarapan. mama udah siapin tuh”. Lanjut mama dengan nada yang sangat halus dan penuh dengan cinta. Otak khayalku kembali mengingat masa lalu, Mama tiada henti memperhatikan anaknya, Mama tiada henti memanja dengan menyiapkan segalanya. Aku serentak bangun dan langsung memeluknya dan mengucapkan “terima kasih, mama”.

Aku bergegas mandi dan lalu sarapan bersama papa dan kakak lakiku. Papa melemparkan senyum manisnya dan mengatakan “Ayo. Ayo Makan” sambil memegang punggungku. Dalam kondisi masih makan, Papa mulai menceritakan perkembangan berita media massa yang baru saja dibacanya sehabis jogging pagi tadi. Papa menceritakan kemenangan presiden Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Salah satu faktor pendukung kemenangan adalah adanya media sosial yang digunakan untuk menyebarkan informasi dan menerima masukan dari masyarakat dalam proses kampanye pemilu.

Ah, pagi-pagi diceritakan masalah politik, yang romantis kek. Kata yang terlontar dalam hatiku karena dongkol. Mama mulai mengangkat piring bekas kami ke ruang dapur. Papa menyalakan korek untuk membakar rokok sambil minum kopi. Papa melanjutkan kembali pembicaraan “penemu facebook itu adalah anak muda yang berumuran 23 tahun, seumuran kamu” sambil menunjuk kakakku.

“bodoh amat, gak penting” kata hatiku. “Pa, aku duluan berangkat ke sekolah ya”. “iya”, jawab papa. Aku bergegas menjemput tangannya untuk bersalaman. Kebiasaaan seperti ini yang terjadi dalam keluargaku setiap waktu kerja dan sekolah.

Dengan menggunakan angkot, aku menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam. Siswa siswi masih juga ngerumpi di depan kelas. Seorang kakak senior mendekat dan menanyakan akun friendsterku. “belum punya” jawabku. Kakak Senior menawarkan diri untuk mengajarkan secara gratis membuat Friendster. Aku menolak kebaikan kakak seniorku, karena sebelumnya teman tempat duduk di kelas menyampaikan bahwa Kakak Senior tersebut mempunyai rencana untuk menjadikanku sebagai pacar. Disatu sisi, latar belakangnya adalah anak orang kaya yang playboy dan suka semau maunya terhadap perempuan, sehabis dipake dibuang. Emang aku barang kalii. Mungkin dalam pikirnya, Uang mampu menyelesaikan segalanya. Padahal itu hanyalah kebutuhan sesaat yang duniawi dan tidak semua perempuan ingin diperlakukan semena-mena oleh lelaki hidung belang. Perempuan juga butuh kemerdekaan yang sesui dgn alam pikirnya.

Manfaat yang kudapatkan dari perbicangan kakak seniorku hanyalah pengetahuan bahwa jejaring social atau dunia maya mulai menjangkiti kaum muda dan kaum tua di Indonesia. Dunia baru bagi kehidupan umat manusia, dunia yang tidak perduli lagi dengan dunia nyata.

Sepulang dari sekolah, Kakak lakiku sudah nongkrong depan komputer. Sekilas kuperhatikan layar komputer, ia membuka friendster, jejaring sosial yang lagi tren waktu itu. Dia juga mulai membuka akun facebook. Aku langsung masuk kamar dan kembali memikirkan betapa modernnya kehidupan umat manusia sekarang, bisa berhubungan dengan manusia lainnya dari berbagai Negara tanpa harus bertatap muka. Bagaikan kehidupan setan yang mampu berkomunikasi tanpa raga jasmani. cowok cakep hanya bisa dinikmati dalam hati dan tidak bisa diajak untuk berpegangan tangan dan berciuman secara langsung pada waktu yang sama.

Ah, kok pikiranku fokus kearah jejaring sosial padahal tugas sekolah menumpuk. Ibu Guru memberi tugas untuk menghapal sebagai salah satu ujian mata pelajaran bagi semua siswa. Sebenarnya, Aku sangat tidak suka cara belajar menghapal, hasilnya hanya sesaat belaka. Pelajaran menghapal sewaktu SD semua sudah kulupa sekarang ini. Seharusnya bukan menghapal mata pelajaran tetapi memahami. Tapi apa boleh buat Guru adalah tuhan di Sekolah. Segala perintahnya harus diturutin. Posisi siswa dan guru tidak jauh beda dengan posisi pembantu rumah tangga dengan majikan. Cara belajar yang sangat bertentangan dengan pikiran tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara “tut wuri handanyani”, dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

Matari perlahan terbenam, burung-burung beterbangan mencari sarang, kelelawar beterbangan keluar sarang mencari pisang dan buah-buahan yang dapat dikomsumsi. Aku menuju dapur membantu mama masak persiapan makan malam. Aku mengiris tomat dan bawang putih. Biji tomat kelihatan besar, setelah diblender habis menjadi air. Bagaikan preman yang bertato dan berbadan besar tapi otaknya kosong. Bawang putih kelihatan kecil padat, namun mampu meningkatkan daya tahan otak dan sistem kekebalan tubuh serta memperlambat penuaan. Jadi kalo mo jadi tante girang, sering-seringlah makan bawang putih biar awet muda J.

Setelah urusan iris mengiris selesai, Aku kembali ke kamar untuk bersih-bersih badan supaya kelihatan fresh di depan mama papa. Mama yang melanjutkan urusan bumbu membumbui dan goreng menggoreng.

Jam menunjukkan pukul 07 malam. Mama memasuki kamarku dan mematikan TV, Ia mengajakku makan bersama. Papa sudah duduk di meja makan, nampaknya Papa lagi lapar nih. iya, Papa mungkin kecapean karena masih menyempatkan waktu luang untuk main bulu tangkis di stadion dekat rumah sore tadi, padahal papa bekerja dari pagi sampai jam 04 sore di kantor

Hmmm muncul lagi. Sehabis makan, Papa mulai lagi bercerita tentang pencipta jejaring sosial facebook yang bernama Mark Elliot Zuckerberg. Papa mengaguminya karena masih muda dan sangat kreatif. Mama tidak terbiasa menjadi pendengar setia papa, Ia  berdiri dan membawa piring bekas kami ke dapur.

Papa menjelaskan bahwa pada awalnya facebook hanyalah layanan jejaring social antar mahasiswa di Kampung Harvard pada tahun 2004. Setahap demi setahap facebook mulai diperluas ke kampus lain seperti Boston, Lvy Leage, dan Universitas Stanford. Perkembangan sampai mendunia terjadi, ketika Barrack Husein Obama berhasil mengalahkan McCain dalam pemilihan presiden Amerika pada tahun 2008. Facebook dijadikan salah satu alat kampanye Obama untuk berkomunikasi dengan warga. Selain itu, Kepopuleran Obama diterima seluruh dunia karena Presiden pertama yang berasal dari ras kulit hitam. Karena itulah media International dan Nasional membeberkan keberhasilan facebook memenangkan Obama sebagai Presiden Amerika Serikat dan warga dunia terpaku dan kagum.

Pemaparan Papa diatas, kebanyakan didapatkan dari media massa dan internet, dan lalu disampaikan ke anak-anaknya Setelah diceramahi selama sejam, otakku mulai berpikir bahwa memang sudah waktunya untuk memulai dunia jejaring sosial internet. Kedepan, mau tidak mau jejaring social menjadi gaya hidup baru umat manusia di dunia ini.

Selepas meninggalkan meja makan, aku bergegas menuju kedepan komputer untuk memulai membuat friendster dan facebook. Sayang, Kakakku membujuk untuk diberi ruang melanjutkan kegiatannya di Facebook. Kakakku sedang bermain champion manager, dia seorang tukang game dari dulu, mulai dengan teknologi niktendo, play station 1 dan sekarang dia memakai Play station 3 dan Aku harus mengalah dan facebook.

“Pa, bisa pinjam laptopnya ?” dengan nada memeles. “Untuk apa ?” Tanya papa. “Untuk buat friendster dan facebook, pa”. Papa menginyakan permintaanku, tetapi Papa melarang membuat jejaring social friendster, menurutnya dari segi tampilan dan aplikasi, friendster sudah kalah jauh dengan facebook. Friendster media social yang akan punah dalam dunia internet kedepan.

Laptop bersama charger kubawa ke kamarku dan meminta tolong kakak untuk setting layanan internet via kabel telepon rumah. Pengetahuanku tentang teknologi komputer masih sangat minim waktu itu.

Akun pertamaku menggunakan gmail.com. dan lalu mendaftar jadi facebookers. Hanya sekitar sejam kukutak katik dan akhirnya berhasil. Satu persatu lelaki cakep, ganteng dan prikitiww ku add dan berhasil membuka puluhan pertemanan kala itu dan lucunya lagi tidak satu orang pun yang kukenal. Kawan sekolahku waktu itu kebanyakan menggunakan friendster dan belum ada satupun yang menggunakan facebook. Hatiku sangat senang sudah mampu mengambil andil dalam dunia maya.

Facebook memang sangat luar biasa dan berhasil mensulap kehidupan nyata manusia. Menciptakan ekspresi tanpa batas melalui tulisan, foto, film dll. Namun, itu hanyalah ilusi, krena tidak melibatkan raga jasmani didalamnya

Satu hal yang tidak habis kupikir juga  yakni masalah waktu, dengan bermain facebook waktu tidak terasa sudah berjam-jam. Manusia modern kedepan bisa jadi duduk depan komputer atau buka hp lebih dari empat jam sehari. Waktu manusia hanya habis untuk buka Facebook dan media social lainnya. Bekerja untuk dunia nyata tidak dipeduli lagi.

Perkembangan teknologi sungguh terlalu cepat dalam kehidupan ini. Dulu, tetanggaku membuka usaha warung telekomunikasi (wartel) dan usaha itu hanya bertahan setahun dan kemudian muncul telepon genggam handphone. Hp waktu itu, sebatas alat telepon saja. Beberapa tahun kemudian semua hp dilengkapi dengan aplikasi kamera dan semua orang berlomba untuk memiliki produk terbaru. Kemudian berkembang lagi Hp diberikan fasilitas jejaring social seperti yahoo, gmail, facebook, twitter, youtube, blog dll, semua orang juga berlomba-lomba mengganti hpnya.

Tidak menutup kemungkinan diantara beberapa kawan facebookku di akun ini memiliki hp bekas yang tidak terpakai dan menjadi sampah baru dalam rumah. Pengusaha teknologi tidak lagi peduli dengan kehidupan, melainkan menciptakan ruang untuk merampok uang sebanyak-sebanyaknya dari orang biasa seperti kita. Itulah cara pemodal untuk mengeruk keuntungan sebesar –besarnya.

Selain keuntungan yang sebesar-besarnya untuk pemodal. Facebook memiliki kekurangan antara para pengguna. Manusia jahat yang tidak punya hati nurani masih saja selalu melakukan penipuan melalui jejaring social facebook seperti pemerkosaan, transaksi keuangan yang tidak jelas, jalan teroris  dan sebagainya. Yang jelas kita harus tetap waspada terhadap kejahatan. Seorang kawan facebooku dulu, memberikan wejangan bahwa jangan pernah telanjang depan kamera, nanti tersebar luas di dunia maya dan membuat dirimu hancur.

Namun, Walau bagaimana, facebook dapat memberikan kesenangan bagi penggunanya, jika lagi galau dapat melampiaskan amarah dengan tulisan, bukan lagi dengan cara-cara bertengkar saling mukul. Facebook juga membongkar budaya bisu kaum muda mudi dan kaum tua menjadi budaya kritis dan berbagi pengalaman satu sama lain serta memperluas perkawanan antar sesama yang tidak lagi memandang suku, agama dan ras.

Ngomong-ngomong Udah larut malam nih, jam menunjukkan pukul 03 dini hari. Aku butuh istirahat, mama bisa marah kalo telat bangun dan bisa –bisa kehabisan jatah makan pagi :). Selamat berfacebook ria.
Bergandeng Tangan

 Sumber gambar : Sudutpandang.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar