Minggu, Maret 25, 2012

Berkenalan dengan Budi Angofer

Punk Love Kiss Cute. sumber: http://www.layoutsparks.com
Semalam, Saya banyak komunikasi dengan Budi Angofer (Buka link disini) seputar kehidupan anak di Kota Bandar Lampung. Kebetulan Budi kenalan baru dan memulai perkenalan dengan menyapaku di wall Facebook. Dari foto facebooknya, Budi memakai celana jeans ketat berwarna hitam dan baju hitam bergambar aliran musik punk. Ia mentato tubuhnya mulai dari tangan sampai lengan. sebatang rokok menempel dimulutnya. Lirikan matanya kebawah yang memperlihatkan sikap cuek dalam dirinya.

Pengamatan pada foto profil facebook Budi Angofer belum meyakinkan bahwa dia seorang anak Punk Bandar Lampung. Saya kemudian, membuka foto-foto yang lain. terdapat sebuah foto anak punk yang berdiri di ketinggian memandangi rumah-rumah yang tlah dirusak oleh sistem yang tidak adil. Disamping gambar terdapat tulisan Demon Trace. "This Is Capital State - Sekolah pake uang, rumah sakit pake uang, dan bahkan mati pun pakai uang". Kapitalisme telah membentuk individu terjebak dalam sistem yang bobrok dan melakukan kegiatan untuk memperbesar keuntungan bagi segelintir kecil orang dengan mengorbankan para pekerja, menderita sampai - sampai anaknya tidak mampu masuk sekolah, berobat di rumah sakit dll. Kapitalisme sebuah ideologi penghancuran manusia dari segala kehidupan.

Dalam perbincangan di facebook setidaknya memberikan gambaran masalah dan cita-cita anak punk kedepan.  Kata pertama yang diungkapkan ketika kutanya tentang Punk. "Kami ingin bebas dan berontak lawan penindasan" jawabnya. bentuk penindasan yang dimaksud baik melalui penindasan individu, kelompok maupun negara, harus dilawan. Kebebasan adalah kebebasan menerima dan hidup dengannya tanpa harus ada aturan yang menyiksa satu pihak.

Pernyataan kedua, budi menjelaskan bahwa punk bandar lampung sering mengikuti dua aliran yakni Punk Street dan Punk Ska. Punk Street adalah Punk yang kebanyakan berada dan hidup di jalanan. kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pengamen demi membantu kehidupan keluarga yang terlilit masalah ekonomi yang diakibatkan oleh sistem tidak adil. Sedangkan Punk Ska adalah aliran punk modern yang dikombinasikan dengan aliran musik ska. Dalam sejarahnya, Punk Ska berkembang pada tahun 1990an di Amerika.

Dalam perbincangan selanjutnya, saya mencoba mempertanyakan alasan penangkapan anak punk pada tanggal 13 maret yang lalu di kota bandar lampung. Budi menjawab "punk bukan preman. Punk itu selalu dianggap gembel. Punk itu orang merdeka".  kejadian penangkapan anak punk bukan kali pertama terjadi, Pada bulan desember 2011 lalu, Penangkapan anak Punk di Aceh sempat menghebohkan dalam negeri dan mengundang protes dari anak punk luar negeri. ya, alasannya mungkin tidak jauh berbeda, Punk bergaya preman dan seperti gembel.

Persepsi pemerintah tentang Punk sangat buruk. Padahal kalau mau ditelusuri lebih jauh, keberadaan Punk di jalanan karena kebijakan yang tidak berpihak kepada warga. sebagaimana yang terjadi pada awal kemunculan Punk pada tahun 1970 sampai 1980an. lebih disebabkan pada masalah ekonomi yang dipengaruhi merosotnya moral penguasa dan mengakibatkan pengangguran semakin tinggi (baca wikipedia).

Budi kembali mengigatkan bahwa Punk akan melawan kemapanan dan demokrasi. Kemapanan dalam hal ini kehidupan yang cukup baik dengan memuaskan diri sendiri. Kondisi demikian dianggap anak Punk sebagai gaya hidup yang akan mengumpulkan kekayaan bagi sendiri tanpa memikirkan kehidupan orang lain atau biasa disebut pelegalan kepemilikan pribadi. Sistem kepemilikan yang adil menurut anak punk adalah sistem kepemilikan komunal, tidak jauh beda dengan pemikiran kaum sosialis. Alat produksi tidak boleh dimiliki pribadi harus menjadi kepemilikan komunal agar tidak ada kesenjangan antara pemodal dan pekerja.

Trus, Punk juga anti demokrasi, kenapa hal demikian bisa terjadi, Karena sistem keterwakilan memaksa warga untuk tunduk patuh. Tiada satupun orang yang berhak untuk menentukan aturan-aturan tanpa melalui persetujuan orang tersebut.  dalam pelaksanaan sistem keterwakilan kadang terjadi ketimpangan antara rakyat dengan penentu kebijakan, seperti halnya sekarang ini, Harga BBM akan dinaikkan pemerintah walau rakyat bawah bersama mahasiswa berteriak bahwa kebijakan itu tidak adil. Eksekutif, legislatif dan Yudikatif tidak menyelesaikan masalah persoalan rakyat secara umum.

Punk menginginkan suatu masyarakat yang terdiri dari komunitas kecil dan pemukiman kecil, dimana keruwetan dan kebusukan tiada lagi.  Sebuah masyarakat yang bebas dan terbuka tanpa lembaga hirarki pemaksa. Masyarakat yang terlibat langsung menangani urusan dan kepentingan mereka. pada akhirnya menjadikan satu masyarakat dunia tanpa batas negara, tentara, pemerintah dan tanpa imigrasi.

Ya itulah Punk mengekspresikan perlawanan dengan gaya hidup yang bebas, urakan dengan  rambut mohawk, bertato, bertindik, sepatu boots atau sendal jepit dan celana ketat serta baju hitam yang bergambar musik punk atau tulisan kritik terhadap kuasa yang tidak adil.