Aksi demonstrasi. Sumber : Facebook Global bersih 3.0 |
Minggu pagi setelah sarapan, saya kembali membuka media sosial twitter. Salah satu
berita yang berulang muncul adalah aksi demonstrasi yang dilakukan rakyat
Malaysia kemarin. Peserta aksi demo menamakan dirinya sebagai Gerakan Bersih
3.0 dengan pakaian berwarna kuning yang menunjukkan kesucian perjuangan.
Gerakan
sosial bersih 3.0 merupakan gerakan yang terencana dengan melibatkan kurang
lebih 25.000 demonstran. Selain itu, Gerakan Bersih 3.0 didukung warga Malaysia
yang berada di Eropa, Amerika dan Seluruh Asia. Jadi wajar kalau media di
Indonesia dihebohkan dengan berita aksi tersebut.
Gerakan
ini dipelopori oleh Ambiga Srinevasan sebagai pimpinan gerakan bersih 3.0,
Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Islam Se-Malaysia dan Democratic Action
Party (DAP) serta beberapa tokoh politik dan budayawan.
Aksi
demonstrasi dilatarbelakangi oleh prilaku partai UMNO yang membela pejabat yang
melakukan korupsi, Kenaikan harga kebutuhan pokok serta kenaikan harga properti
yang membuat rakyat semakin tersiksa dalam menghadapi hidup. Selain itu, Peserta
aksi menuntut perbaikan dalam proses pemilu Malaysia kedepan dengan membubarkan
Komisi Pemilu sebelum pemilu ke-13 dan membuka informasi kepada media massa dan
pemantau luar negeri.
Aksi
damai yang dilakukan warga pada awalnya bermula damai dan kemudian berujung
rusuh diberbagai tempat seperti di lapangan merdeka dan dekat stasiun kereta.
Pihak kepolisian tidak segan-segan memukul mundur massa dengan tembakan gas air
mata. Tindakan represif ini tidak lain untuk membubarkan protes rakyat.
Gerakan
bersih 3.0 yang dilakukan kebanyakan kaum muda Malaysia setidaknya menjadi
pelajaran penting bahwa penguasa yang lalim dan tidak perduli dengan suara
rakyat akan mendapatkan perlawanan. Walaupun hasilnya belum jelas, namun dalam
Aksi kemarin menunjukkan rakyat butuh perubahan dan penguasa harus mendengar
suara rakyat.